Minggu, 10 April 2016

Metode Penilaian Status Gizi Anak menggunakan grafik IMT

Metode Penilaian Status Gizi Anak menggunakan grafik IMT

Baca Juga

Melakukan penilaian status gizi anak merupakan salah satu cara untuk memantau perkembangan anak, apakah anak tersebut memiliki status gizi baik/normal, kurus, sangat kurus, gemuk atau obesitas.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa status gizi anak sangat memengaruhi perkembangan anak, baik mental maupun perkembangan fisik. Jika kita melakukan pemantauan status gizi anak dengan baik dan benar, maka kita dapat mendeteksi secara dini masalah yang mungkin akan timbul bagi anak tersebut dalam hal perkembangannya.

Pada kali ini kami akan membagikan sedikit informasi yang berkaitan dengan metode penilaian status gizi anak yang kami beri judul "Metode Penilaian Status Gizi Anak Menggunakan Grafik IMT".

Penilaian Status Gizi


Untuk menilai status gizi anak dapat dilakukan pemeriksaan secara klinis, riwayat asupan makanan, ukuran tubuh (antropometri) dan penunjang (laboratorium).
Pada pembahasan ini sebagaimana yang kami sebutkan di atas bahwa penilaian status gizi siswa dilakukan melalui pengukuran antropometri (BB, TB/PB, Tebal lemak). Indikator antropometri yang sering digunakan adalah:
  • BB/U untuk mengetahui siswa yang berat badan kurang
  • TB/U untuk mengetahui siswa yang pendek
  • BB/TB untuk mengetahui siswa yang gizi kurang 
Salah satu bagian dari antropometri yang menjadi pembahasan ini adalah dengan Mengukur Indeks Masa Tubuh (IMT). Dengan menghitung Indeks Masa Tubuh ini, maka akan diketahui status gizi anak-anak kita.

Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah indeks untuk menentukan status gizi. Indeks tersebut diperoleh dengan membandingkan berat badan (BB) dalam kilogram terhadap tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat. Jika tidak ada kalkulator, dapat menggunakan Tabel IMT yang tersedia.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengukuran IMT adalah:
  1. Berat Badan (BB) dalam Kilogram (Kg);
  2. Tinggi Badan (TB) dalam Meter (m);
  3. Jenis Kelamin;
  4. Umur (Tahun dan Bulan Penuh), caranya: Tentukan tanggal bln, tahun pengukuran, cantumkan tanggal, bulan dan tahun lahir kemudian kurangi waktu pengukuran (tggl, bln, thn) dengan tanggal, bulan, tahun lahir

Alat dan Metode


Alat timbangan

Timbangan yang digunakan dengan ketelitian 0,1-0,5 kg
Usahakan yang tidak menggunakan pegas. Timbangan pegas harus sering ditera (setiap 20-25 kali timbang).

Cara menimbang berat badan:
  1. Tanggalkan alas kaki
  2. Jangan menggunakan pakaian yang tebal atau berlebihan sehingga akan memengaruhi berat badan. 
  3. Timbanglah berat badan dengan melihat skala yang terdapat pada timbangan atau dengan menggeser bandul timbangan sampai diperoleh berat badan yang sesungguhnya.
  4. Penimbang di depan timbangan dan usahakan lurus dengan timbangan.
  5. Baca jarum timbang ketika sudah seimbang/berhenti.
  6. Catat angka yang ditunjukkan pada timbangan.

Alat Ukur Tinggi Badan

Alat ukur tinggi yang digunakan dengan ketelitian 0,1 cm Usahakan yang elastis (Contoh: microtoise)
Cara Mengukur Tinggi Badan:
  1. Pilihlah lantai yang rata, pilih dinding yang rata dan tegak lurus pada lantai.
  2. Letakkan microtoise dengan bagian yang akan menempel pada kepala rapat di lantai.
  3. Tarik pita ke atas di dinding sampai jendela baca menunjukkan angka nol;
  4. Letakkan microtoise dilantai kemudian lekatkan ujung bagian atas ke dinding dengan menggunakan perekat/paku;
  5. Alas kaki (sepatu/sandal) di lepas;
  6. Berdiri tegak membelakangi dinding, kepala, punggung, bokong dan tumit menempel pada dinding yang datar,
  7. Pandangan lurus ke depan,
  8. Tarik microtoise sampai menyentuh atas kepala. Baca tinggi badan pada jendela baca yang terdapat pada microtoise,
  9. Catat angka yang ditunjukkan pada jendela baca.

Penghitungan IMT


Penghitungan IMT dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

IMT=Berat badan (Kg)/(Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m))

Selanjutnya angka indeks diplot pada grafik BMI, sesuai dengan jenis kelamin (for Girls atau for Boys). Lihat posisi “plot” tadi berada pada area mana pada grafik berikut ini:

Grafik IMT untuk Putra
Grafik IMT untuk Putra

Grafik IMT untuk Putri
Grafik IMT untuk Putri

Interpretasi:
  • Jika berada diantara garis Standar Deviasi (SD) 1 dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi Normal.
  • Jika berada diantara garis SD -2 dengan SD -3, anak tersebut berstatus Kurus
  • Jika di bawah garis SD -3 berarti status Sangat Kurus. 
  • Jika berada diantara garis SD 1 dengan 2 berarti anak tersebut berstatus Gemuk;
  • Jika di atas 2 berarti status Obesitas.
Dengan metode tersebut maka kita dapat mengetahui status anak-anak kita, jika terdapat masalah pada anak kita maka kita dapat segera mencari solusi atas masalah tersebut.

Demikianlah yang dapat kami bagikan kepada Mitra Kesehatan Masyarakat, semoga dapat bermanfaat.

Related Posts

Metode Penilaian Status Gizi Anak menggunakan grafik IMT
4/ 5
Oleh